Berita Terbaru dari Rumania: Pemangkasan Anggaran dan Potensi Pemilu Ulang

Rumania, negara yang terletak di Eropa Tenggara, kini menghadapi tantangan besar seiring dengan pengumuman pemotongan anggaran pemerintah, termasuk pembekuan gaji dan pensiun bagi sektor publik. Hal ini telah memicu reaksi dari pekerja yang merasa terdampak, yang mengatakan bahwa eksekutif pemerintah tidak melakukan tindakan untuk meringankan beban mereka. Berita ini diangkat oleh Reuters pada Jumat, 28 Februari 2025.

Dalam upaya untuk mengendalikan defisit anggaran dan mempertahankan stabilitas ekonomi, pemerintah Rumania telah menerapkan langkah-langkah drastis. Lembaga pemeringkat Fitch mengindikasikan bahwa negara tersebut akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat, yang menambah kekhawatiran dengan situasi ekonomi yang sekarang dihadapi.

Salah satu individu yang merasakan dampak langsung dari kebijakan ini adalah Danut Stoica, seorang mekanik kereta api, yang mengungkapkan bahwa pemotongan gaji lembur telah mengurangi pendapatannya bulanan hingga 20%. Dampak pemotongan ini tidak hanya dirasakan oleh pekerja sektor publik, tetapi juga oleh berbagai lapisan masyarakat yang bergantung pada layanan publik yang kini terganggu.

Situasi politik di Rumania juga tidak kalah rumit. Kemenangan Calin Georgescu dalam pemilihan umum yang berlangsung bulan Desember lalu dibatalkan setelah adanya dugaan campur tangan Rusia. Meskipun Georgescu berhasil meraih 22,94% suara, unggul dari pesaingnya dari kalangan liberal, Elena Lasconi, yang mendapatkan 19,18%, keputusan untuk membatalkan pemilihan menambah ketegangan politik di negara tersebut.

Saat ini, perhatian publik tertuju pada pemilihan presiden yang akan dilakukan kembali pada bulan Mei 2025. Pembatalan pemilu ini berpotensi menguntungkan elemen oposisi, khususnya kandidat sayap kanan yang pro-Moskow, yang bisa meningkatkan dukungan di kalangan pemilih yang tidak puas dengan situasi saat ini.

Dari sudut pandang sosial, reformasi kebijakan ini juga memicu reaksi cukup besar. Pemotongan subsidi perjalanan untuk pelajar dan pembekuan layanan publik lainnya menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil pemerintah berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Maxim Liceanu, seorang pegawai di perusahaan kereta api negara CFR Calatori, mengungkapkan betapa pentingnya layanan transportasi ini bagi warga yang tinggal di sekitar ibu kota, Bukares, di mana lebih dari 240 layanan kereta dihentikan pada Januari lalu.

Pengacara yang menangani kedua pihak dalam konteks politik ini mengatakan bahwa keputusan pengadilan untuk membatalkan pemilu tersebut terkait dengan pentingnya memastikan transparansi dan legalitas. Dalam keputusan ini, pengadilan menegaskan bahwa pemimpin baru harus dipilih melalui proses yang adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Georgescu sendiri tidak hanya menjadi sorotan karena keputusan pemilihan umum, tetapi juga karena pernyataannya yang menyatakan bahwa NATO menjadikan Rumania sebagai pintu untuk perang melawan Rusia. Pernyataan ini menciptakan ketegangan lebih lanjut antara pemerintah dan warga negara, terutama di tengah meningkatnya aktivasi militer di Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu, yang merupakan fasilitas terbesar NATO di dekat Laut Hitam.

Melihat ke depan, perekonomian Rumania diperkirakan akan melambat lebih lanjut, terlepas dari lonjakan belanja menjelang pemilu. Itulah sebabnya tantangan yang dihadapi pemerintah sangat besar, terutama dalam mempertahankan kepercayaan publik dan meminimalisir dampak sosial akibat keputusan kebijakan yang berdampak luas.

Kesimpulan

Dengan situasi yang terus berkembang, Rumania kini menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi ekonomi maupun politik. Masyarakat berharap ada solusi yang bijaksana dari pemerintah untuk mengatasi defisit anggaran tanpa mengorbankan kesejahteraan publik. Apakah pemilu ulang bulan Mei nanti akan memberikan perubahan signifikan? Hanya waktu yang akan menjawab.