Pendahuluan

Pada Jumat malam, 28 Februari 2025, terjadi pengumuman penting yang disiarkan melalui Radio Televisyen Malaysia (RTM) mengenai penetapan tanggal awal bulan Ramadhan. Pengumuman ini disampaikan oleh Tan Sri Syed Danial Syed Ahmad dan merupakan hasil dari perintah Yang Mulia Sultan Ibrahim, Raja Malaysia. Keputusan ini diambil setelah mendapatkan persetujuan dari para Penguasa di negeri tersebut.

Bagian 1: Penetapan Tanggal Awal Ramadhan

Menurut informasi yang dirangkum dari Bernama, Kantor Penjaga Segel Penguasa telah merilis sebuah pernyataan pada tanggal 20 Februari yang lalu. Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa penampakan bulan baru untuk menandai awal bulan Ramadhan bagi umat Islam di Malaysia dijadwalkan akan dilakukan pada hari Jumat malam. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Muslim di negara ini menantikan momen penting dalam kalender Islam.

Bagian 2: Analisis Observasi Bulan

Meski demikian, perhitungan yang dilakukan untuk penetapan awal Ramadhan kali ini tidak sepenuhnya memenuhi kriteria imkanur rukyah yang telah disepakati oleh negara-negara anggota MABIMS, yang terdiri dari Brunei, Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Kriteria ini merupakan pedoman yang dipakai untuk menentukan kapan bulan baru terlihat. Dalam pengumuman tersebut, Mufti Singapura juga menyampaikan bahwa berdasarkan perhitungan astronomi, ketika matahari terbenam pada Jumat, bulan berada pada jarak sudut 5,1 derajat dengan ketinggian 4,3 derajat. Ini menunjukkan bahwa terlihatnya bulan baru tidak memenuhi syarat dalam konteks observasi yang disepakati.

Bagian 3: Dampak Penetapan Tanggal

Penetapan tanggal awal Ramadhan ini tentunya memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat Muslim di Malaysia. Dengan adanya tanggal yang jelas, umat Islam dapat mempersiapkan diri baik secara spiritual maupun praktis untuk menyambut bulan suci ini. Namun, perdebatan mengenai bagaimana penetapan ini dilakukan juga dapat menimbulkan reaksi di kalangan masyarakat, terutama terkait dengan pentingnya dan keakuratan metode observasi bulan yang digunakan. Dalam konteks yang lebih luas, hal ini juga dapat berpengaruh pada kegiatan keagamaan dan ritual selama bulan Ramadhan yang diharapkan dapat dilakukan secara serentak.

Penutupan

Secara keseluruhan, pengumuman penetapan tanggal awal Ramadhan pada 28 Februari 2025 memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana proses penetapan hari-hari besar dalam kalender Islam dilakukan. Meskipun ada sejumlah tantangan dalam observasi bulan baru ini, umat Islam di Malaysia tetap antusias untuk menjalani bulan suci yang penuh dengan keberkahan dan peluang untuk memperdalam iman. Diharapkan kemajuan dalam metode observasi bulan dapat memberikan hasil yang lebih baik di masa depan, sehingga penetapan hari-hari penting dapat dilakukan dengan lebih akurat dan diakui oleh semua pihak.